Sejarah Tari Tango
GERAKAN tango yang rancak selama ini dikenal mampu membangkitkan romantisme dan kegairahan setiap pasangan yang membawakannya. Bahkan, orang yang melihatnya pun akan lebih bersemangat karena melihat gerakan-gerakan dinamisnya.
Ternyata, tango tak hanya membuat suasana hati orang yang melakukan dan menyaksikannya lebih bersemangat. Gerakan-gerakan dalam tarian ini pun mampu menjaga kesehatan dan meningkatkan keseimbangan tubuh.
Bahkan, berdasarkan penelitian yang dilakukan para ilmuwan dari Universitas Washington, tango bisa membantu meningkatkan keseimbangan dan aktivitas para penderita parkinson. Penelitian itu dilaksanakan dengan memberikan latihan tango kepada sekitar 19 penderita parkinson. Para pasien ini mengikuti latihan di dalam kelas antara 20 menit hingga satu jam.
Parkinson atau paralysis agitans merupakan penyakit degeneratif syaraf yang ditemukan pertama kali pada 1817 oleh Dr James Parkinson. Penyebab penyakititukarena ada kerusakan jaringan otak kecil dan syaraf tulang belakang. Banyak yang menyangka penyakit ini disebabkan virus, tapi yang benar karena keturunan atau mutasi gen dan beberapa penyebab lain.
Akibatnya, pergerakan tubuh orang yang terkena parkinson pun terhambat. Kasus tertentu yang sering ditemukan yakni penderita tiba-tiba jatuh tanpa sebab atau tidak bisa menjaga keseimbangan. Paling parah, terhentinya pergerakan tubuh secara tiba-tiba dan tidak bisa mengendalikan syaraf motorik tubuh.
Namun, kini ada sedikit harapan untuk membantu para penderita parkinson yaitu memberikan kelas khusus tango. Dalam penelitian yang dipimpin Gammon M Earhart, asisten profesor terapi fisik Universitas Washington, kursus tango yang diberikan kepada penderita penyakit ini membuat kondisi mereka menjadi lebih baik.
"Awalnya, para penderita parkinson tak percaya dengan terapi ini karena mereka beralasan sudah tak bisa menari lagi atau sudah sulit bergerak. Namun, setelah dicoba, secara perlahan-lahan tango bisa meningkatkan kembali kemampuan gerakan tubuh mereka," jelas Earhart.
Kelas tango bagi para penderita parkinson jelas berbeda dengan porsi yang diberikan kepada orang normal. Untuk itu Earhart memberikan porsi yang sesuai, misalnya berupa peregangan, latihan keseimbangan, gaya berjalan tango, pola gerakan kaki, cara melangkah, dan akhirnya mencoba menari dengan atau tanpa pasangan.
Earhart menambahkan, gerakan-gerakan tango untuk penderita parkinson itu yakni 40 menit latihan duduk diikuti latihan berdiri dengan bantuan kursi untuk menguatkan otot-otot kaki.
Akhirnya, setelah mengikuti latihan selama beberapa pekan, para penderita penyakit tersebut menunjukkan kemajuan yang signifikan karena kemampuan menggerakkan tubuhnya meningkat. Bahkan, para penderita parkinson memperlihatkan kembali kemampuan keseimbangan tubuhnya.
"Meski baru penelitian awal, hasil yang kami peroleh menunjukkan bahwa tango bisa diterapkan kepada para penderita parkinson. Tarian ini akan semakin efektif membantu penderita penyakit itu jika dilakukan bersama-sama dalam sebuah kelas. Namun, itu bisa saja dilakukan sendiri di rumah," papar Earhart.
Mengapa tango bisa memberikan efek positif pada penderita parkinson? Menurut Earhart, ada beberapa aspek yang sangat membantu, antara lain gerakannya yang dinamis, ada perpaduan kecepatan yang berbeda, langkah kaki untuk keseimbangan, dan gerakan ke belakang yang rapi.
"Gerakan-gerakan yang dinamis dalam tarian ini jelas sangat cocok untuk membantu memulihkan keseimbangan dan aktivitas tubuh penderita parkinson. Namun, yang tak kalah penting adalah aspek sosial yang terbentuk saat latihan bersama di dalam kelas. Hal itu membuat semangat hidup penderita parkinson tetap menyala," pungkasnya.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO